Serba serbi Aqiqah

Menampilkan: 2 HASIL
Hukum Aqiqah dalam Islam
Aqiqah Aqiqah Anak Aqiqah Anak Bandung Aqiqah Anak Sesuai Sunnah Aqiqah Atau Akikah Aqiqah Bandung Aqiqah Bandung Murah Aqiqah Dengan Kambing Betina Aqiqah Di Bandung Aqiqah Murah Aqiqah Murah Di Bandung Aqiqah Terdekat Dekorasi Aqiqah Domba Aqiqah Domba Dombi Dombadombi Hampers Aqiqah Harga Dekorasi Aqiqah Di Bandung Harga Domba Aqiqah Harga Domba Aqiqah Bandung Harga Kambing Aqiqah Bandung Jasa Aqiqah Bandung Paket Aqiqah Bandung Rekomendasi Aqiqah Undangan Aqiqah

Hukum Aqiqah Menurut Islam: Menggali 3 Makna Penting & 5 Tujuan

Hukum Aqiqah Menurut Islam: Menggali Makna dan Tujuan

Aqiqah merupakan salah satu tradisi Islami yang memiliki makna mendalam dalam agama Islam. Tradisi ini melibatkan pemotongan hewan kurban sebagai tanda syukur atas kelahiran seorang anak. Dalam Islam, aqiqah bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga memiliki dasar hukum yang didasarkan pada ajaran Nabi Muhammad. Dalam artikel ini, kita akan mendiskusikan hukum aqiqah menurut Islam serta merangkum perspektif agama terkait dengan pelaksanaannya.

Dasar Hukum Aqiqah menurut Islam

Hukum Aqiqah Menurut Islam
Hukum Aqiqah Menurut Islam

Dasar hukum aqiqah menurut Islam dapat ditemukan dalam ajaran Nabi Muhammad. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nabi bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (menganut agama Islam). Lalu kedua orang tuanya menjadikannya Yahudi, Nashrani, atau Majusi.” Kemudian Nabi Muhammad melanjutkan, “Seandainya kalian memberi nama anak kalian dengan nama-nama Nabi, maka itu adalah hal yang baik. Dan seandainya kalian tidak melakukannya, maka beraqiqahlah sebagai pengganti.” Hadis ini menunjukkan pentingnya melaksanakan aqiqah sebagai bentuk penghormatan terhadap kelahiran anak serta sebagai pengganti jika nama-nama Nabi tidak digunakan.

Hukum Aqiqah Menurut Islam sebagai Sunnah Mu’akkadah

Dalam konteks hukum Islam, aqiqah termasuk ke dalam kategori sunnah mu’akkadah. Sunnah mu’akkadah adalah perbuatan yang dianjurkan dan sangat ditekankan oleh Nabi Muhammad. Meskipun pelaksanaannya tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakannya. Dalam hal aqiqah, ini berarti bahwa meskipun aqiqah bukan kewajiban mutlak, tetapi sangat dianjurkan dan akan mendatangkan kebaikan bagi mereka yang melakukannya.

Makna dan Tujuan Hukum Aqiqah Menurut Islam

Hukum Aqiqah dalam Islam
Hukum Aqiqah dalam Islam

Aqiqah memiliki makna yang mendalam dalam Islam. Melalui aqiqah, keluarga mengekspresikan rasa syukur kepada Allah atas anugerah kelahiran anak. Tradisi ini juga mencerminkan pentingnya memberikan hak-hak anak dalam agama Islam. Selain itu, aqiqah juga menjadi bentuk pengorbanan dan solidaritas sosial. Dengan membagikan daging hasil aqiqah kepada yang membutuhkan, aqiqah memperkuat hubungan sosial dalam masyarakat.

Aqiqah dalam Islam merujuk pada praktik penyembelihan hewan yang dilakukan sebagai tanda syukur atas kelahiran seorang bayi. Ini adalah salah satu praktik sunnah yang dianjurkan dalam agama Islam. Berikut adalah makna dan tujuan aqiqah menurut hukum Islam:

Makna Aqiqah:

  1. Syukur kepada Allah: Aqiqah merupakan wujud syukur kepada Allah atas karunia kelahiran seorang anak. Dengan menyembelih hewan sebagai bagian dari aqiqah, orang tua mengekspresikan rasa syukur atas anugerah tersebut.
  2. Kemanusiaan dan Kepedulian Sosial: Aqiqah juga memiliki dimensi sosial, karena daging hewan yang disembelih didistribusikan kepada keluarga, tetangga, orang miskin, dan mereka yang membutuhkan. Ini mencerminkan nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama.
  3. Memperkuat Silaturahmi: Aqiqah juga menjadi kesempatan untuk memperkuat tali silaturahmi dengan mengundang keluarga, teman, dan tetangga untuk berbagi kebahagiaan atas kelahiran bayi tersebut.

Tujuan Aqiqah:

  1. Menyucikan dan Memberkahi Anak: Aqiqah dipercayai memiliki efek penyucian dan pembaruan spiritual pada anak yang dilahirkan. Dengan aqiqah, anak tersebut diharapkan mendapatkan berkah dan perlindungan dari Allah.
  2. Mencontoh Sunnah Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad: Aqiqah dilakukan sebagai tindakan mengikuti contoh Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad. Kedua nabi tersebut dikisahkan telah melakukan aqiqah untuk anak-anak mereka.
  3. Ketundukan kepada Kehendak Allah: Aqiqah juga mencerminkan ketundukan kepada kehendak Allah. Dengan menyembelih hewan, orang tua mengakui bahwa segala yang mereka miliki berasal dari Allah dan mereka bersedia berkorban sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya.
  4. Kemanusiaan dan Berbagi dengan Sesama: Salah satu tujuan utama aqiqah adalah untuk berbagi rezeki dengan sesama, terutama kepada mereka yang kurang mampu. Hal ini membantu memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat Muslim.
  5. Penguatan Ikatan Keluarga: Aqiqah menjadi kesempatan untuk mengundang anggota keluarga dan teman-teman dekat, mempererat hubungan keluarga, serta menjalin ikatan yang lebih erat di antara mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa aqiqah bukanlah ibadah wajib dalam Islam, melainkan sunnah. Meskipun demikian, praktik aqiqah memiliki nilai-nilai spiritual dan sosial yang mendalam dalam agama Islam.

Hukum Aqiqah Menurut Islam Bagi Mereka yang Tidak Melaksanakan Aqiqah

Hukum Aqiqah
Hukum Aqiqah

Bagi mereka yang tidak melaksanakan aqiqah, tidak ada dosa yang ditimpakan. Aqiqah, meskipun sangat dianjurkan, bukanlah kewajiban mutlak seperti shalat atau puasa. Namun, melaksanakan aqiqah akan membawa kebaikan dan pahala kepada mereka yang melakukannya. Hukumnya lebih kepada anjuran, kesunahan, dan bentuk amal yang diperlihatkan oleh Nabi Muhammad.

Pandangan Mazhab-mazhab dalam Islam

Mazhab-mazhab dalam Islam memiliki pandangan yang serupa mengenai hukum aqiqah. Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali semuanya sepakat bahwa aqiqah adalah sunnah mu’akkadah yang sangat dianjurkan. Pandangan ini didasarkan pada hadis-hadis Nabi Muhammad yang menggarisbawahi pentingnya aqiqah sebagai tanda syukur dan bentuk penghormatan terhadap kelahiran anak.

Kesimpulan

Hukum aqiqah menurut Islam adalah sunnah mu’akkadah yang sangat dianjurkan dan mendapatkan berbagai manfaat spiritual serta sosial bagi umat Muslim. Aqiqah adalah cara untuk merayakan kelahiran anak dengan tanda syukur kepada Allah dan penghormatan terhadap hak-hak anak. Meskipun tidak wajib, pelaksanaan aqiqah membawa kebaikan dan pahala kepada mereka yang melakukannya. Pandangan ini didukung oleh dasar hukum dalam hadis Nabi Muhammad serta persetujuan mazhab-mazhab dalam Islam. Dengan memahami hukum aqiqah, umat Muslim dapat mengambil langkah yang benar dalam menjalankan tradisi ini sesuai dengan ajaran agama.

Informasi seputar Aqiqah dan Pemesanan

Dombadombi
Sebelah Toko Besi, Jl. Cikadut No.4b, RT.001/RW.2,
Jatihandap, Kec. Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat 40195
+6281224555663

Rekomendasi Aqiqah Bandung | Dombadombi
Kavling Leuwidulang Blok A no. 18, RT.06/RW.02, Rancamulya,
Kec. Pameungpeuk, Bandung, Jawa Barat 40376
+6281221800960

Follow & Support Social Media
Instagram & Facebook

Domba Aqiqah
Domba Aqiqah Harga Domba Aqiqah Harga Domba Aqiqah Bandung Harga Kambing Aqiqah Bandung Kambing Aqiqah Qurban dan Aqiqah

Syarat Domba Aqiqah yang Wajib Dipenuhi Umat Muslim

Syarat Domba Aqiqah yang Wajib Dipenuhi Umat Muslim – Kehadiran sang buah hati, pastinya akan jadi kado yang terindah dan sangat diharapkan bagi tiap orangtua. Mayoritas umat muslim, menjalankan kegiatan keagamaan aqiqah ini sebagai wujud syukur mereka atas kelahiran bayi yang didambakan. Proses Aqiqah ini dijalankan melalui cara penyembelihan hewan ternak seperti domba.

Selanjutnya, olahan santapan akan dibagikan pada keluarga, kerabat hingga tetangga. Namun ada satu hal yang seringkali jadi pertanyaan para orangtua ketika ingin menjalankan ritual keagamaan ini. Termasuk bagaimana apa itu aqiqah, hukum aqiqah menurut islam, lalu syarat apa saja atas hewan ternak yang akan disembelih.

Namun kali ini, kita akan bahas mengenai syarat dari hewan ternak aqiqah yang akan disembelih tersebut. Misalnya saja ketika Anda memilih hewan ternak berupa hewan aqiqah yang harus memenuhi syarat tertentu. Sebagai tanda syukur orangtua atas kehadiran sang anak, maka Domba Aqiqah yang akan disembelih harus benar benar diperhatikan.

Syarat Domba Aqiqah bagi Umat Muslim

Hukum menjalankan aqiqah itu sendiri ialah sunah muakkad yang berarti sunah yang seharusnya diutamakan. Sehingga sebelum proses penyembelihan hewan domba untuk aqiqah anak, sebaiknya perhatikan beberapa ketentuan yang penting agar sesuai dengan syariat Islam.

Domba yang Cukup Umur

Ada beberapa hewan yang bisa dipilih untuk aqiqah anak, termasuk kambing, unta hingga domba. Misalnya Anda memilih domba aqiqah, maka minimal hewan ternak tersebut sudah berumur lebih dari 6 bulan. Sehingga domba yang berusia masih kecil tidak boleh digunakan untuk disembelih. Usia layak sembelih untuk domba adalah 6 Bulan, sedangkan untuk Kambing adalah 1 tahun.

Baik itu domba yang jantan atau pun domba betina bisa digunakan. Tetapi jika Ayah dan Bunda ada kelapangan Rizki, akan lebih afdhal bila menggunakan domba yang jantan, sebabnya adalah lebih gemuk. Hal ini lantaran tujuan dilakukannya aqiqah slaah satunya untUk berbagi dan juga sebagai wujud syukur.

Tidak Mengalami Cacat

Syarat selanjutnya, yakni hewan ternak tidak boleh mengalami cacat atau haruslah sehat fisiknya. Terdapat 4 jenis cacat yang tidak diperbolehkan ada pada hewan domba untuk aqiqah, yakni seperti berikut.

  1. Mengalami kondisi kebutaan di bagian sebelah yang begitu tampak jelas
  2. Sakit dan begitu tampak jelas kondisi sakitnya
  3. Pincang yang juga begitu tampak jelas
  4. Sangat kurus hingga tidak memiliki sumsum tulang

Olahan Dimasak

Daging domba untuk aqiqah sangat dianjurkan agar dimasak dulu menjadi santapan siap makan sebelum dibagikan. Dengan kata lain, daging tidak dibagikan saat mentah layaknya hewan kurban. Selanjutnya, barulah dagingnya dibagikan pada orang lain, termasuk keluarga, kerabat, hingga tetangga.

Imam Ibnul Qayyim Aujaziyah dalam kitab Tuhfatul Maudud menyebutkan salah satu alasan mengapa sebaiknya daging hewan akikah dibagikan dalam keadaan sudah masak. Menurut beliau, agar orang lain yang menerima daging hewan akikah bisa langsung makan dan tidak repot lagi mengeluarkan biaya untuk memasak daging hewan akikah tersebut.

Baca Juga : Pilihan Harga Paket Aqiqah Di Bandung

Jumlah dari Domba Aqiqah

Secara umum, syarat domba ini berbeda untuk anak laki-laki menggunakan 2 ekor dan aqiqah anak perempuan 1 ekor. Domba untuk aqiqah anak laki laki adalah 2 ekor yang besarnya diharapkan hampir sama atau sekufu atau yang besarnya tidak terlalu jauh. Sedangkan domba untuk aqiqah anak perempuan harus diupayakan yang terbaik.

Itulah tadi penjelasan mengenai syarat aqiqah, termasuk domba aqiqah yang digunakan. Adapun beberapa hikmah dan juga keutamaan ketika Anda menjalankan sunah aqiqah ini. Yaitu kegiatan tersebut mampu meningkatkan rasa syukur pada Allah SWT. Terutama atas rejeki dan karunia yang diberikan, atas kelahiran sang anak.

Adapun manfaat lainnya, yakni menjalankan sunnah Rasulullah SAW dan momen berbagi demi mempererat tali saudara. Selain itu, juga menjadi ungkapan rasa gembira dan berbagai kebahagiaan dengan sesama. Sehingga bagi Anda yang merasa mampu dari segi harta, maka dianjurkan menjalankan sunah Rasul yang satu ini.

Artikel Lainnya dari dombadombi.id

Support dan Follow Social Media
Instagram
Facebook